tes

Latihan Survival Dasar Wing Udara 1 Lanud Halim Perdanakusuma: Meningkatkan Kesiapsiagaan dan Sinergi Relawan PMI dan TNI AU

Jakarta Timur, 16 Januari 2025 – PMI Kota Jakarta Timur dan PMI Kota Bekasi baru saja menyelesaikan kegiatan Latihan Survival Dasar yang diselenggarakan oleh Wing Udara 1 Lanud Halim Perdanakusuma pada tanggal 13-16 Januari 2025. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan relawan PMI, tetapi juga personel TNI Angkatan Udara, khususnya crew pesawat dari seluruh Skadron di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bertahan hidup dalam situasi darurat, baik di darat maupun di air. Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana atau situasi kritis lainnya, latihan ini memberikan materi yang mendalam tentang teknik bertahan hidup di alam bebas.

Materi Latihan Survival Dasar

Peserta mengikuti serangkaian sesi yang dibagi dalam dua kategori utama, yakni Survival Darat dan Survival Air.

  1. Survival Darat
    Dalam sesi Survival Darat, peserta diajarkan berbagai teknik dasar yang sangat penting saat berada di alam terbuka. Materi yang diberikan meliputi:

    • Navigasi darat, untuk memahami arah dan jarak tempuh di medan yang belum dikenal.
    • Pembuatan shelter, teknik membuat tempat perlindungan sementara dari cuaca ekstrem.
    • Pengelolaan logistik darurat, cara mengelola sumber daya yang ada untuk bertahan hidup.
    • Pengenalan medan, mengenali karakteristik alam yang ada di sekitar.
    • Botani dan zoologi praktis, memahami tumbuhan dan hewan yang dapat dimanfaatkan dalam situasi darurat.
    • Pertolongan pertama, cara memberikan pertolongan kepada diri sendiri atau orang lain di lapangan.
  2. Survival Air
    Selain teknik bertahan hidup di darat, peserta juga dilatih dalam Survival Air, yang meliputi:

    • Bertahan hidup di air, teknik bertahan jika terjadi kecelakaan di perairan.
    • Pengenalan dan pencegahan hypothermia, bagaimana mengenali dan mencegah tubuh kehilangan panas saat berada di air dingin.
    • Penggunaan alat isyarat pertolongan, cara mengirimkan sinyal untuk meminta bantuan.
    • Teknik berenang kelompok, agar peserta bisa menjaga keselamatan satu sama lain dalam keadaan darurat di air.

Fokus pada Kesiapsiagaan Fisik dan Mental

Selain materi teknik survival, latihan ini juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan fisik dan mental. Berbagai latihan fisik yang intens bertujuan untuk membentuk ketangguhan tubuh, sementara simulasi dan tantangan mental dirancang untuk menguji daya tahan mental peserta dalam menghadapi kondisi yang penuh tekanan.

Sinergi PMI dan TNI AU dalam Operasi Kemanusiaan

Latihan ini menjadi bukti nyata kolaborasi yang solid antara relawan PMI dan personel TNI Angkatan Udara. Para peserta dari berbagai latar belakang ini dilatih untuk bekerja sama, memperkuat sinergi, dan meningkatkan kemampuan dalam penanganan bencana maupun operasi kemanusiaan. Peserta pelatihan selain dari PMI dan TNI AU juga diikuti oleh Saka Dirgantara dan PT. Angkasa Transportindo Selaras.

Kolaborasi ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara PMI dan TNI AU, serta mempersiapkan seluruh peserta agar lebih siap, dan profesional dalam menghadapi situasi darurat di masa depan. Dengan keterampilan dan pengalaman yang didapat, diharapkan para relawan PMI dan personel TNI AU dapat lebih efektif dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana atau keadaan darurat lainnya.

Penutupan
Latihan Survival Dasar ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kemampuan bertahan hidup serta memperkuat kerjasama antara PMI dan TNI AU dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Dengan kesiapan yang matang, baik fisik maupun mental, diharapkan para peserta akan dapat memberikan bantuan yang lebih optimal di setiap kesempatan yang memerlukan.

Semoga latihan ini memberikan manfaat besar bagi peserta dan seluruh masyarakat yang mereka bantu di masa mendatang.

Berita ini dibaca sebanyak : 1 kali